
“Saat naik itu harus satu nafas. Jadi, kuda pun nyaman dengan sekali gerakan. Kalau mau belok kanan tarik tali yang sebelah kanan, begitu juga dengan belok kiri. Tarik tali yang kiri. Sedangkan untuk berhenti, tarik tali kedua-duanya.” jelas Yanto saat memandu.
Selain itu, butuh keseimbangan saat berada di atas kuda. Pengunjung yang belum terbiasa akan dibawa berjalan terlebih dahulu.
Selain menunggang secara perorangan, kuda-kuda ini digunakan juga untuk menarik andong di Desa Wisata Ekang. Mereka akan dikeluarkan Yanto dari kandang sejak pukul 09.00 Wib hingga jam 17.00 Wib.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News