
GenPI.co - Di kaki gunung Tambora yang berdiri menantang langit, terbentang sebuah savanna yang maha luas. Namanya Doro Ncanga. Padang rumput ini menjadi bagian dari Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat.
Menyambangi kawasan ini, nuansa asing sejenak terasa. Seperti bukan di Indonesia. Bagi yang pernah melanglang biana hingga ke Afrika, mungkin akan merasakan kemiripannya.
Bahkan Menteri Pariwisata Arief Yahya tak menampik kawasan di lereng Gunung Tambora ini unik. "Doro Ncanga yang suasananya mirip dengan suasana padang savana di benua Afrika," ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya, Rabu (10/4).
Yang ingin menikmati Doro Ncanga bisa datang kapan saja. Namun disarankan saat pelaksaan Festival Pesona Tambora 2019. Karena seperti tahun sebelumnya, Doro Ncanga kembali jadi lokasi penyelenggaraan ajang bertema budaya ini dan sport tourism ini.
Eksotisme Doro Ncanga semakin bertambah oleh hamparan bebatuan di beberapa bagian. Bebatuan tersebut asalnya dari perut Gunung Tambora, yang dimuntahkan keluar saat meletus pada 1815.
Kuda-kuda Sumbawa berlari bebas di hamparan Savana Doro Ncanga yang maha luas, (Foto: Yopie Franz)
Seperti savanna-savana di Benua Afrika, Doro Ncanga juga dihuni oleh hewan-hewan. Namun bukan hewan liar. Hewan-hewan itu a adalah peliharaan yang oleh pemiliknya dilepas bebas berkelana di hamparan luas itu.
Ada sapi, kuda hingga kerbau. Sebagai pernyataan kepemilikian, pada bagian tubuh hewan-hewan terebut diberi tanda khusus.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News