
Sejumlah rangka tiang khas masa lampau dapat terlihat di bagian dalam masjid. Mimbar masjid juga terkesan kuno dan jauh dari ukiran. Hingga kini, masjid ini masih aktif digunakan sebagai kegiatan keagamaan.
Masjid ini menampung 1500-2000 jamaah. Meskipun mengalami 2 kali renovasi tidak meninggalkan bentuk aslinya. Dulu, pada masa perjuangan kemerdekaan masjid ini sempat menjadi basis perlawanan rakyat kepada Belanda.
Karena sejarahnya, oleh pemerintah setempat Masjid Jami Al Anwar ini ditetapkan sebagai cagar budaya. Hal ini termaktub dalam SK No: Wh/2/SK/147/1997.
Jika ingin mengunjungi masjid ini, kamu bisa menjangkaunya dengan kendaraan pribadi ataupun angkot. Hanya butuh waktu 20-40 menit saja dari pusat kota melewati jalan Laksamana Malahayati.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News