
Pantai Selatan
Tempat pertama yang paling angker menurut Mbah Mijan adalah kawasan wisata pantai Selatan Jawa. Menurut mitos yang dipercaya masyarakat, laut selatan pulau Jawa memang dihuni okeh makhluk gaib bernama Nyi Roro Kidul. Bahkan bagi orang yang memiliki kemampuan khusus seperti Mbah Mijan, pintu gerbang alam gaib Pantai Selatan bisa terlihat di bibir pantai Parangkusumo, Parangtritis di Yogyakarta.
(Foto: jogjatoday)
“Saat saya kesana, saya melihat dua gapura berlapis emas yang tinggi kokoh dan dijaga oleh dua orang pengawal. Keduanya memiliki badan seperti manusia tapi punya ekor ular panjang. Banyak yanng bilang itu adalah pintu gerbang menuju kerajaannnya,” ungkapnya.
Mbah Mijan juga pernah memiliki pengalaman menyeramkan saat membuat program di kawasan itu. Pada suatu malam saat ia sedang bersiap melakukan syuting, salah seorang kru menghilang begitu saja. Kejadian itu terjadi di sebuah bukit antara pantai Parangtritis dan Parangkusumo. Ia tak dapat ditemukan meski sudah diicari oleh tim yang lain dan bantuan warga sekitar. Lalu secara tiba-tiba kru tersebut tiba-tiba muncul pagi harinya.
“Ternyata di bukit itu terdapat sebuah goa yang konon katanya menjadi pintu masuk ke alam gaib. Sehingga siapaun yang melihat goa itu ia akan merima bisikan untuk masuk kedalamnya dan menghilang. Namun untungnya si kru tadi bisa kembali lagi,” tuturnya.
BACA JUGA: Hiii, Penampakan Kuntilanak Terlihat Jelas di Video ini!
Menara Saidah
Tenpat selanjutnya yang disebut Mbah Mijan sebagai sarang lelembut adalah Menara Saidah. Gedung berkas perkantoran yang berlokasi di pinggir ruas jalan MT Haryono Jakarta Timur itu pernah dikunjungi Mbah Mijan pada 2016 lalu. D
Saat itu ia melihat sosok noni-noni Belanda dan wanita Jawa yang sedang melakukan kegiatan persis di lokasi basement dari gedung ini. Kondisi wajah mereka penuh dengan luka, bahkan ada pula dengan wajah yang tampak kesakitan.
(Foto: Hipwee)
Menurutnya tempat ini dulunya merupakan sebuah hutan belantara yang dihuni oleh penduduk pada era kerajaan. Namun mereka kembali lagi menduduki tempat ini saat Manara Saidah sudah tak beroperasi. “Karena mereka merasa bahwa ini rumahnya,” sambung Mbah Mijan.
Semenjak tempat ini menjadi populer dan banyak orang yang ingin mengunjunginya, rupanya cukup mengusik ketenangan para jin ini.
"Sehingga dalam beberapa kesempatan, mereka akhiranya menunjukkan wujud aslinya. Ada pula kuntilanak berjubah pink, hitam hingga warna lainnya. Tapi mereka sebenarnya tidak mengganggu jikalau manusia tidak mengusiknya,” tutup Mijan.
Simak video pilihan redaksi berikut ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News