
Diharapkan dengan pengalaman ini, para pencinta kuliner akan semakin tidak sabar untuk menikmati aneka hidangan yang tersedia, dan akan lebih mengapresiasinya sebagai sebuah mahakarya yang patut dilestarikan.
Di sisi lain, menurut pegiat pelestarian kuliner Indonesia, Bowo yang juga Co-Founder 'Dari Halte ke Halte' (DHKH) mengatakan istilah culinary gem muncul karena minat millennial dan Gen-Z untuk berpetualang kuliner kini semakin tinggi, termasuk hunting berbagai kuliner otentik dari mancanegara.
Maka tak heran kalau Shoyu, Sriracha atau Gochujang jadi makin familiar di telinga dan lidah generasi muda.
BACA JUGA: Manikin Sunset Festival 2023 Diapresiasi Bupati Kupang
"Di tengah kondisi ini, salah satu misi platform DHKH adalah mengajak HalTeman, terutama millennial dan Gen-Z, agar tidak lupa akan kuliner nusantara dan terus mengeksplorasi kekayaannya," ucap Bowo dalam konferensi persnya, Selasa (03/09).
Menurut Bowo, sebagian besar dari tripnya berfokus untuk mengunjungi UMKM kuliner nusantara yang masih kurang terekspos, termasuk hidangan-hidangan otentik yang kaya dengan penggunaan kecap.
BACA JUGA: Festival Bogasari Sukses di 3 Kota, Tembus 14 Ribu Pengunjung!
Untuk itu, Festival Jajanan Bango mengajak pencinta kuliner melestarikan kecap manis dengan mengeksplorasi ragam hidangan berbasis kecap yang tersebar di seluruh wilayah nusantara.
Rencananya Festival Jajanan Bango 2023 akan menyambangi Makassar yang memiliki predikat sebagai 'Kota Makan Enak' dan selanjutnya tanggal 7-8 Oktober 2023 di Parking Lot Phinisi Point yang akan menghadirkan 45 legenda kuliner, di mana 35 di antaranya berasal dari kota Makassar dan sekitarnya.
BACA JUGA: Festival LIKE 2023, Upaya Pemerintah dan Industri Wujudkan Lingkungan Berkualitas
Selanjutnya, Festival Jajanan Bango 2023 akan kembali digelar di Jakarta tanggal 27-29 Oktober 2023 di Parkir Timur Senayan bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News