Menikmati Nuansa Tionghoa di Kawasan Pecinan Senggarang

Menikmati Nuansa Tionghoa di Kawasan Pecinan Senggarang - GenPI.co
Paket CECE yang disediakan Pokdarwis di Desa Senggarang memungkinkan wisatawan menikmati susana pecinan di kawasan itu. (Foto: Disbudpar Tanjungpinang)

Ia mengatakan, aktivitas tersebut pihaknya hadirkan untuk menambah dan meningkatkan gairah pariwisata yang ada Desa Senggarang pada khususnya dan Kota Tanjungpinangnya. Imbasnya, tentu saja meningkatkan perekonomian masyarakat Senggarang.

Pada paket wisata CECE (Chinese Dress Experience), pengunjung dapat mengenakan baju ala Chinese dan Korea. Setelah itu, dapat bebas berfoto ria di sekitar Vihara atau Klenteng Dharma Sanana yang berada di kawasan Lampu Merah di Senggarang. Harga sewa kostum sebesar Rp30 Ribu dengan durasi waktu 15 sampai 30 menit.

Paket-paket tersebut dapat dinikmati setiap harinya. Untuk hari Senin sampai Jumat, bisa  dari pukul 15.00 Wib – 17.00 Wib. Sedangkan hari Sabtu dan Minggu, dari jam 09.00 Wib – 17.00 Wib.

Menikmati Nuansa Tionghoa di Kawasan Pecinan Senggarang
Paket CECE yang disediakan Pokdarwis di Desa Senggarang memungkinkan wisatawan menikmati susana pecinan di kawasan itu. (Foto: Disbudpar Tanjungpinang)

Menurut Erni, di Senggarang memiliki kawasan pecinaan yang harus dimanfaatkan. Ditambah lagi terdapat Vihara Dharma Sanana yang menjadi salah satu objek wisata yang populer hingga ke negara tetangga Malaysia dan Singapura. 

Pihaknya berharap, paket yang merka hadirkan memberi pengalaman yang berbeda bagi wisatawan. Kawasan itu tak sekadar sebagai menjadi tempat berziarah, namun juga menjadi lebih instagramable.

Untuk diketahui, kawasan Senggarang terkenal sebagai kawasan pecinannya Tanjungpinang. Kawasan ini diyakini  sebagai pemukiman mula-mula para imigran dari Cina sebelum menyebar ke pelosok-pelosok daerah lainnya di Kepri. 

Kompleks vihara yang menjadi tempat berfoto pada paket ini konon sudah berdiri sejak 200 hingga 300 tahun yang lalu. 

Keunikan tempat ini adalah patung-patung dewa dan dewi yang terdapat di sana. Kebanyakan pengunjung yang datang ke tempat ini adalah berasal dari Negeri jiran Singapura dan Malaysia untuk tujuan ziarah.

Simak video menarik berikut:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya