Ragam Payung Tradisional Khas Jateng Bisa Dilihat di Festival ini

Ragam Payung Tradisional Khas Jateng Bisa Dilihat di Festival ini - GenPI.co
Festival Payung Indonesia 2019. (Foto: Arianto)

Pada eranya, hasil produksi payung Juwiring pun sudah diekspor ke mancanegara. Bahan bakunya Bambu Wulung hingga Kayu Mahoni atau Kenanga. Warnanya beragam. Coraknya khas dengan galur bunga hingga dekoratif.

Ada juga  payung tradisional khas Kendal. Apalagi, Kendal memiliki beberapa sentra penghasil payung tradisional seperti Kampung Ngaglik di Kaliwungu. Jenis yang dikembangkannya itu berupa payung kertas dengan rangka utama bambu.

Daerah Banyumas pun memiliki payung tradisioanl. Payung pun diperkirakan sudah berkembang sejak 1838 Masehi. Atau, bersamaan dengan pembangunan Pabrik Gula Kalibagor. Kalibagor pun menjadi salah satu sentranya dengan payung berbasis  kertas. Varian dari payung kertasnya terbagi menjadi Prah dan Menuran.

Payung tersebut pun memiliki fungsi khusus, yakni  digunakan sebagai peneduh bagi orang meninggal saat dihantar ke pemakaman. Sementara  Payung Prah digunakan untuk menaungi batu nisan.

Dieksplorasi lebih luas lagi, payung kertas milik Banyumas juga dikembangkan untuk mendukung sebuah seni pertunjukan. Karya-karya tersebut familiar sebagai Payung Kertas Kalibagoran.

Heboh..! Coba simak video ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya