
GenPI.co - Tradisi pacuan kuda di Nusa Tenggara Barat (NTB) akan dikembangkan sebagai salah satu tujuan wisata nasional agar ke depannya bisa meningkatkan ekonomi masyarakat setempat.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan sudah ada beberapa permintaan agar tradisi ini bisa ditingkatkan ke skala nasional.
“Kami akan melihat dari segi revitalisasi fasilitas,” katanya di arena pacuan kuda di Kabupaten Bima, Minggu (13/6).
BACA JUGA: Mengenal Tradisi Pacuan Kuda di Jeneponto
Sandi mengatakan tradisi pacuan kuda di NTB ini sudah turun temurun bahkan sudah ada sejak zaman penjajahan Jepang.
Menurutnya ini merupakan sebuah potensi yang miliki daerah, khususnya di Bima.
BACA JUGA: Pacuan Kuda Piala Gubernur NTT jadi Magnet Wisman
Sandi mengatakan sudah sepantasnya tradisi yang disebut pacoa jara dalam Bahasa Bima ini dikembangkan agar bisa lebih meningkatkan ekonomi masyarakat setempat.
Sandi mengatakan dalam upaya pengembangannya menjadi tujuan destinasi wisata nasional ini juga telah ada beberapa rencana yang akan dikerjakan.
BACA JUGA: Tuan Rumah Juara Pacuan kuda tradisional Crossborder TTU
Seperti dengan peningkatan sumber daya manusia, khususnya para penunggan pacuan kuda dari kalangan anak-anak usia sekolah dasar atau joki cilik.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News