
"Pemerintah Rusia menjalankan skema ini untuk mencuri informasi sensitif warga Amerika, menggunakan akun email yang tampaknya sah untuk mengelabui korban agar mengungkapkan kredensial akun," kata Wakil Jaksa Agung Lisa Monaco saat mengumumkan tindakan AS terhadap Star Blizzard.
"Dengan dukungan berkelanjutan dari mitra sektor swasta kami, kami akan terus mengungkap pelaku dan penjahat dunia maya Rusia serta merampas alat perdagangan gelap mereka."
Star Blizzard telah dikaitkan dengan Dinas Keamanan Federal Rusia, atau FSB. Tahun lalu, otoritas Inggris menuduh kelompok tersebut melancarkan kampanye spionase siber selama bertahun-tahun terhadap anggota parlemen Inggris.
BACA JUGA: Rusia Bakal Alokasikan 32,5% dari Pengeluarannya Tahun Depan untuk Pertahanan
Microsoft mengatakan telah melacak aktivitas kelompok tersebut sejak 2017.
Microsoft mengatakan pihaknya mengamati Star Blizzard telah melakukan puluhan upaya peretasan yang menyasar 30 kelompok berbeda sejak Januari 2023.
BACA JUGA: Rusia Menargetkan 11 Wilayah Ukraina Seiring Meningkatnya Serangan Drone
Pakar keamanan siber raksasa teknologi itu mengatakan Star Blizzard terbukti sangat sulit dijebak.
“Kemampuan Star Blizzard untuk beradaptasi dan mengaburkan identitasnya menghadirkan tantangan berkelanjutan bagi para profesional keamanan siber,” tulis perusahaan itu dalam laporan tentang temuannya. (*)
BACA JUGA: WNA Asal Rusia Terjatuh saat Mendaki Gunung Rinjani, Ini Kondisinya
Tonton Video viral berikut:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News