GenPI.co 
Janji tersebut mencakup penerbitan kerangka keselamatan yang menjelaskan bagaimana mereka akan mengukur risiko dari model-model ini.
Dalam kasus ekstrem di mana risiko sangat parah dan “tidak dapat ditoleransi,” perusahaan AI harus mengambil tindakan mematikan dan berhenti mengembangkan atau menerapkan model dan sistem mereka jika mereka tidak dapat memitigasi risiko.
Sejak pertemuan di Inggris tahun lalu, industri AI “makin fokus pada permasalahan yang paling mendesak, termasuk kesalahan dan disinformasi, keamanan data, bias, dan menjaga agar manusia tetap mengetahui informasi terbaru,” kata Aiden Gomez CEO Cohere, salah satu dari Perusahaan AI yang menandatangani perjanjian tersebut.
BACA JUGA: Gegara Penjualan Senjata ke Taiwan, Boeing Dapat Sanksi dari China
“Penting bagi kami untuk terus mempertimbangkan semua risiko yang mungkin terjadi, sambil memprioritaskan upaya kami pada risiko yang paling mungkin menimbulkan masalah jika tidak ditangani dengan benar.”
Pada Selasa malam, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak bertemu dengan para pemimpin dunia lainnya, bos industri, dan kepala organisasi internasional untuk konferensi virtual.
BACA JUGA: Jual Lebih Banyak Produk ke Amerika Serikat, Taiwan Menjauh dari China
KTT online ini akan diikuti dengan pertemuan tatap muka dengan para menteri digital, pakar, dan pihak lain pada hari Rabu, menurut penyelenggara. (*)
Tonton Video viral berikut:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
