
Musk menuduh Australia melakukan sensor dan telah mengajukan permohonan ke Pengadilan Federal untuk membatalkan pemberitahuan eSafety.
Pengadilan akan bersidang pada hari Rabu untuk mempertimbangkan penetapan tanggal sidang permohonan X.
X telah melakukan pemblokiran geografis terhadap pengguna Australia dari konten tersebut, namun eSafety berpendapat bahwa video tersebut masih dapat diakses dari Australia melalui Virtual Private Networks.
BACA JUGA: Elon Musk Gugat OpenAI, Sebut Soal Pengkhianatan dan Penyimpangan
VPN adalah layanan yang memungkinkan pengguna mengakses situs di negara lain yang diblokir di negaranya sendiri. Regulator menginginkan pelarangan video tersebut di seluruh dunia.
Pengacara eSafety, Tim Begbie, menggambarkan X di pengadilan pada hari Jumat sebagai “pemimpin pasar dalam memperbanyak dan mendistribusikan konten kekerasan serta materi kekerasan dan ekstremis.”
BACA JUGA: Elon Musk Kunjungi China, Tesla Disebut Contoh Kerja Sama Ekonomi yang Sukses
Begbie mengatakan Australia tidak dapat diharapkan untuk mengikuti “sikap pro-kebebasan berpendapat” yang diusung X.
“Faktanya adalah bahwa pendirian tersebut sebagian besar hanya ilusi. Karena X tidak berarti 'penghapusan global itu buruk' dalam arti tertentu,” kata Begbie. (*)
BACA JUGA: Elon Musk Ingin Kuasai 25 Persen Saham Tesla, Analis Sebut Berdampak Negatif
Jangan sampai ketinggalan! Kamu sudah lihat video ini ?
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News