
Fitur “Story” Instagram, yang memungkinkan orang berbagi foto dan video yang masa berlakunya akan habis dalam 24 jam, mirip dengan Snapchat.
Perusahaan ini juga meluncurkan tiruan TikTok bernama Lasso pada tahun 2018 tetapi menutupnya pada tahun 2020.
Kemudian Instagram meluncurkan Reels 2020, umpan video pendek mirip TikTok yang dapat dibuat atau digulir oleh pengguna. Ini terbukti sangat populer. Bisakah itu menggantikan TikTok? Itu tergantung.
BACA JUGA: TikTok Bakal Tuntut Potensi Larangan di AS, Bagaimana Pandangan Hukumnya?
Meskipun banyak pembuat konten yang memposting di kedua platform tersebut, beberapa pakar mengatakan pengguna termuda kemungkinan besar tidak akan bermigrasi ke layanan yang dipopulerkan oleh orang tua milenial mereka.
Dan meskipun algoritma Meta membuat ketagihan, itu tetap bukan TikTok.
BACA JUGA: Amerika Serikat Investigasi Data dan Praktik Keamanan TikTok
Meskipun TikTok menjadi berita utama lebih banyak, YouTube masih mendominasi perhatian remaja AS.
Sekitar sembilan dari sepuluh remaja mengatakan mereka menggunakan YouTube, dalam survei terbaru yang dilakukan Pew Research Center, menjadikannya platform yang paling banyak digunakan di antara kelompok usia 13-17 tahun.
BACA JUGA: Viral di TikTok, DEXSKIN by Derma Express Ampuh Tangkal Penuaan Dini
TikTok mencatat 63%, Snapchat 60%, dan Instagram 59%. Perusahaan induknya, Google, meluncurkan YouTube Shorts pada tahun 2020, tak lama setelah India melarang TikTok. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News