
GenPI.co - Perusahaan induk Facebook, Meta, melarang pengiklan politik dan juru kampanye lainnya di industri lain untuk menggunakan produk periklanan AI generatif baru.
Dilansir Times of India, dikatakan bahwa AI generatif tersebut dapat mempercepat penyebaran misinformasi pemilu.
Saat perusahaan terus menguji alat pembuatan iklan AI generatif baru di Manajer Iklan, ada pengecualian untuk para pengiklan.
BACA JUGA: Ayah Asyik Main Facebook, Bayi Perempuan Tewas Tenggelam
Pengiklan yang menjalankan kampanye yang memenuhi syarat sebagai iklan untuk Perumahan, Ketenagakerjaan atau Kredit atau Masalah Sosial, Pemilu, atau Politik, atau yang terkait dengan Kesehatan, Farmasi, atau Jasa Keuangan tidak termasuk dalam kategori ini.
"Saat ini diizinkan untuk menggunakan fitur AI generatif ini,” kata perusahaan itu.
BACA JUGA: Bagikan Status WhatsApp ke Facebook Story Makin Gampang
Meta percaya pendekatan ini akan memungkinkan pihaknya untuk lebih memahami potensi risiko dan membangun perlindungan yang tepat untuk penggunaan AI Generatif dalam iklan yang berhubungan dengan topik yang berpotensi sensitif dalam industri yang diatur.
Pembaruan ini hadir segera setelah perusahaan mengumumkan bahwa mereka memperluas akses pengiklan ke alat periklanan yang didukung AI.
BACA JUGA: Face Buddies Community, Wadah Edukatif Perawatan Kulit Bagi Beauty Enthusiast
Alat serupa telah dibuat oleh raksasa teknologi lainnya, termasuk Microsoft dan Google, dan alat ini memungkinkan pengiklan membuat latar belakang, penyesuaian gambar, dan variasi salinan iklan secara instan berdasarkan perintah teks.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News