
GenPI.co - Twitter akan mulai memberikan label peringatan di beberapa konten menyesatkan mengenai konflik di Ukraina.
Twitter juga akan membatasi penyebaran klaim yang dibantah oleh kelompok kemanusiaan atau sumber kredibel lainnya.
Kepala keamanan dan integritas Twitter Yoel Rothabel mengatakan, label peringatan itu akan mengingatkan pengguna bahwa cuitan yang bersangkutan telah melanggar aturan.
BACA JUGA: Dua Petinggi Twitter akan Hengkang dari Perusahaan, Ada Apa?
Orang-orang masih bisa melihat dan mengomentari cuitan tersebut, tetapi fitur retweet akan dinonaktifkan.
"Pendekatan itu bisa menjadi cara yang lebih efektif untuk mencegah bahaya, sambil tetap menjaga dan melindungi (kebebasan) berbicara di Twitter," ujar Roth dikutip dari Reuters pada Jumat (20/5).
BACA JUGA: Elon Musk Digugat Gegara Akuisisi Twitter, Simak
Twitter akan memprioritaskan pemberian label pada cuitan menyesatkan dari akun dengan profil tinggi, seperti pengguna terverifikasi atau profil resmi pemerintah.
Diketahui, Twitter memang tengah menerapkan kebijakan baru untuk mengatasi penyebarluasan informasi yang salah, termasuk seputar invasi Rusia ke Ukraina.
BACA JUGA: Pengadilan Tolak Gugatan Donald Trump ke Twitter, Ini Kata Hakim
Roth mengatakan, pihaknya mendefinisikan krisis sebagai situasi di mana ada ancaman yang dapat berdampak pada kehidupan, keselamatan fisik, kesehatan, atau penghidupan dasar.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News