Salahuddin yang tidak terima, melakukan perlawanan. Ia mendekati warga dan mengajak menghadapi penjajah. Namun pergerakannya dianggap berbahaya oleh penjajah.
Ia menekankan bahwa jabatan dalam tubuh Polri adalah amanah dan tidak boleh dikotori oleh kelalaian, pembiaran, ataupun ketidaktegasan dalam bertindak.