Berita kkb papua terkini : Berita Top 5: Habib Rizieq...

Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta ini , teroris itu masalah ideologis atau kepercayaan. Siapa saja yang tidak sepaham akan dihabisi, bukan ingin merdeka. 

Mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai buka suara soal opsi penyelesaian konflik Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.

Ada enam grup Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang yang kerap beraksi mengganggu keamanan di Papua.

Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menjabat sebagai  panglima TNI sejak 2017. Sepanjang itu pula, banyak prajurit TNI yang tewas di Papua.

Kepala Satuan Tugas Humas Nemangkawi, Komisaris Besar Polisi Iqbal Alqudusy, mengatakan, kehadiran personel ini untuk memberikan rasa aman rakyat.

Kombes Iqbal mengatakan, serangan KKB Papua makin intes belakangan ini.  Mereka makin sering menebarkan teror sehingga membuat masyarakat ketakutan. 

Ferdinand Hutahaean setali tiga uang dengan eks pengacara Rizieq Shihab, Kapitra Ampera, soal pernyataan Natalius Pigai di Twitter.

Pelabelan teroris terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua oleh pemerintah melalui Menko Polhukam Mahfud MD membuat Natalius Pigai angkat bicara.

Pasukan gabungan TNI dan polisi mulai dikirim ke Papua guna menumpas kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Densus 88 sudah berhasil menaklukkan teroris yang bersembunyi di rumah kontrakan padat penduduk. Untuk teroris Papua, Neta IPW katakan ini.

Pemerintah menetapkan secara resmi mengategorikan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua sebagai organisasi teroris. Mahfud MD tegas katakan ini.

Tim Datasmen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri siap turun ke Papua untuk mengatasi KKB Papua.

Politikus PDIP Kapitra Ampera merespons pernyataan eks Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai soal pelabelan teroris terhadap KKB di Papua.

Keputusan pemerintah mengategorikan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dikomentari oleh tokoh papua  Yan Permenas Mandenas.

Kasatgas Humas Operasi Nemangkawi Kombes Pol M Iqbal Alqudussy menyebutkan, bahwa informasi IPW terkait tiga anggota yang terluka, tidak benar.