Berita buzzer terkini : Bangga Jadi Buzzer, Pengakuan...

Cuitan Ekonom Kwik Kian Gie yang merasa takut diserang buzzer terus menjadi polemik yang menyedot perhatian publik.

Juru bicara Presiden, Fadjroel Rachman mengeluarkan pernyataan yang menggelegar.

Soal kejujuran, Abu Janda disebut lebih terhormat dari koruptor bansos. Kontroversi Abu Janda atau Permadi Arya langsung luruh oleh kejujurannya soal buzzer.

Politikus Partai Demokrat ini blak-blakan berani bongkar fakta ini, bikin Istana..

Dunia politik Indonesia kembali ramai dengan istilah buzzer. Polemik keberadaan buzzer pun kini jadi perbincangan dan sorotan tajam oleh publik.

Politikus Gerindra Habiburokhman mengaku tidak takut dengan keberadaan buzzer di media sosial.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir mendadak membicarakan bahaya buzzer ekstremis di dunia digital.

Ketua Jokowi Mania (Joman) disebut buzzer pro rasis. Pembelaan yang dilakukan Immanuel Ebenezer ke Abu Janda berimbas ke mana-mana.

Buzzer pendukung pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) harus ditertibkan membuat demokrasi rapuh.

Gunawan menilai  keberadaan buzzer tersebut dapat membantu masyarakat dalam menetralisir informasi sumbernya tidak jelas.

Pengamat politik Rocky Gerung menilai saat ini pendukung Presiden Joko Widodo alias Jokowi hanya tinggal dua kelompok.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak akan bisa dijatuhkan meskipun sering diserang

Keberadaan buzzer terkadang bisa menguntungkan dan juga merugikan. Salah satu yang disorot keberadaan buzzer dalam kekuasaan pemerintahan.

Ia mengatakan jika ada orang-orang tertentu yang memanfaatkan momentum tersebut. Penyerang Emon dibuat seolah-olah suruhan pemerintah yang anti kritik.

Rocky Gerung menjelaskan bahwa Buzzer tidak bisa berpikir dialektika. Buzzer disuruh untuk membungkam pikiran orang.