
Pria yang akrab disapa Ronny ini juga membocorkan perjalanannya menjalankan usahanya tersebut. Dia mengaku, perjalanan mengembangkan usaha Tekodeko tersebut tidak semulus yang dibayangkan.
Bisnisnya sempat merosot gara-gara faktor eksternal, yakni pembangunan kawasan Kota Lama yang memakan waktu satu tahun lebih. Selain itu, pandemi covid-19 juga membuat omzet Tekodeko turun.
“Padahal pada tahun sebelumnya itu lagi tinggi-tingginya. Kami mutar otak lagi, dari memanfaatkan online order, membuat toko online, sampai membuat produk-produk pendukung agar bisa bertahan hidup,” ungkapnya.
Sejumlah rintangan yang menghadang tidak membuat Ronny menyerah.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News