Kisah Perajin Kok Asal Serengan Solo, Sukses Kembangkan Kluster UMKM hingga Buka Lapangan Pekerjaan

Kisah Perajin Kok Asal Serengan Solo, Sukses Kembangkan Kluster UMKM hingga Buka Lapangan Pekerjaan - GenPI.co
Perajin kok asal Serengan Solo Jawa Tengah sukses mengembangkan usaha hingga menjadi kluster UMKM dan membuka lapangan kerja bagi warga. (Foto: Farida Trisnaningtyas/GenPI.co)

“Saat 17 Agustusan permintaan kok meningkat tajam. Kok apa saja laku, tapi cari bulu (bulu ayam) yang susah, jadi persiapannya dari sebelum Agustus kami sudah produksi untuk stok. Harga bulu ya mahal sekarang, enggak bisa ditaksir,” tutur dia.

Di balik kisah keberhasilannya mengembangkan bisnis kok, Sarno banyak dibantu Bank BRI. Dia mengaku menjadi nasabah BRI sejak puluhan tahun lalu. Setelah itu dia ditawari untuk pengembangan klaster UMKM shuttlecock melalui permodalan usaha dengan memanfaatkan layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Sarno sampai lupa berapa kali dia mengajukan pinjaman modal ke BRI saking seringnya. Kali pertama dia pinjam sekitar Rp 1,5 juta hingga kini menjadi Rp 100 juta. Alasannya, selain bunganya yang dikenal rendah, layanan yang diberikan Bank BRI juga bagus. 

BACA JUGA:  BRImo Bikin Nasabah di Solo Makin Mudah Kelola Keuangan, Bisa Transaksi hingga Investasi

“Saya pernah pindah bank, mahal sekali bunganya, jadi saya pindah BRI lagi. BRI itu enak mbak, bisa kerja bunganya murah, KUR gampang,” imbuh dia.

Sarno kemudian menjadi mitra resmi BRI dengan adanya kluster shuttlecock T3. Manfaatnya, dia menjadi koordinator kredit kelompok melalui program kredit cepat (Kece). Menariknya, kredit ini tanpa agunan dan kerap dimanfaatkan karyawannya.

BACA JUGA:  Jadi Agen BRILink, BUMDes Tumang Sukses Bantu UMKM Kerajinan Tembaga hingga Jadi Pemenang Desa BRILian

Plafon kredit yang diberikan BRI juga meningkat. Semula nominal Kece di klusternya ini senilai Rp 5 juta, kini menjadi Rp 60 juta/kelompok. Demi menghindari kredit macet, angsuran pinjaman ini dipotong Sarno dari gaji mereka.  

Salah satu karyawan, Lasiman, mengaku bergabung dengan usaha kok T3 ini sejak dia berusia 17 tahun hingga saat ini dia berumur 54 tahun. Sebenarnya dia sempat merantau ke kota lain, tapi akhirnya memutuskan kembali ke Solo.

BACA JUGA:  Cerita UMKM di Solo Terbantu KUR BRI, Bunga Murah dan Syarat Gampang

Lasiman bercerita banyak sekali perubahan yang dialaminya sejak bekerja di tempat Sarno. Salah satunya adalah kini dia memiliki rumah yang nyaman untuk ditempati. Dia mengambil kredit (BRI) sambil bekerja untuk membenahi rumahnya hingga layak huni. Setidaknya dia menjadi nasabah BRI untuk program Kece selama 4 tahun terakhir.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya