
Setelah merah gelar sarjana dia meminjam uang untuk modal sebesar Rp 20 juta kepada kedua orang tuanya.
Dia lalu melakukan perjalanan singkat menyusuri Utara Jawa, untuk menemukan perajin batik tulis yang sesuai dengan citra brand batik yang hendak ia bangun.
Perajin dari Cirebon dan Pekalongan berhasil menarik perhatian Yos.
BACA JUGA: Awalnya Iseng! Dari 25 Jadi 1.000 Kambing, Mas Eko Sukses Banget
Pasalnya, ujar dia, batik dari Pekalongan dan Cirebon memiliki warna-warna mencolok yang cocok untuk semangat anak muda.
Pilihannya berbisnis di Jakarta. Dia yang pertama kali datang ke Jakarta pada 2011 ini benar-benar memulai usahanya sendirian.
BACA JUGA: Dari Bakmi Jadi Pebisnis Banyak Usaha, Kini Jevon Sultan PIK, Wow
Yaitu setelah mencari mitra perajin batik, membangun citra brand, hingga menawarkannya ke kalangan kelas atas.
Yos sadar jika dirinya cukup nekat untuk masuk ke pasar batik premium.
BACA JUGA: Keren! Wahyu Juragan Telur, Naik Motor Trail Pantau Bisnisnya
Namun, Yos yakin produk yang ia tawarkan memiliki kualitas jempolan untuk bisa diterima oleh pasar, baik di kalangan anak muda, pengusaha, hingga pejabat negara.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News