
Adapun berdasarkan rekapitulasi ekspor Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Probolinggo, sejak tahun 2019 sampai 2021, UD Dua Putri Solehah tidak pernah absen dalam mendukung pasokan pasar ekspor produk bawang goreng terutama untuk negara Jepang.
"Tahun 2019 tercatat ekspor sebesar 990 kilogram, kemudian tahun 2020 kapasitasnya naik menjadi 2 ton lebih dan pada tahun 2021 turun menjadi 1,8 ton," kata Plt Kepala Disperindag Kabupaten Probolinggo Moch. Natsir.
Moch. Natsir menyayangkan UD Dua Putri Solehah belum memiliki dokumen dan sertifikasi khusus untuk industri produk makanan (HACCP), sehingga belum bisa melakukan ekspor sendiri.
BACA JUGA: Curhat ke Orang Tua Karena Nganggur, Yusril Kini Punya 17 Pekerja
Padahal, ujarnya, selain pengetahuan tentang ekspor impor sudah sangat memadai, dokumen-dokumen pendukung produknya sudah memenuhi syarat.
"Selaku fasilitator saat ini kami telah menjembatani komunikasi antara Disperindag Jatim dan Scuvindo selaku konsultan yang menerbitkan dokumen HACCP tersebut," bebernya.
BACA JUGA: Samsul Berhasil Raup Ratusan Juta Rupiah/Bulan dari Bisnis Online
Dia berharap penerbitan HACCP tahun ini bisa tuntas, sehingga tahun depan harapannya UD Dua Putri Solehah mampu ekspor sendiri tanpa melalui eksportir perantara. (*/ant)
BACA JUGA: Sopir Taksi Online Jadi Pebisnis, Usahanya Makin Moncer
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News