Achsanul Qosasi Kritik Format Liga Indonesia 2023/24

Achsanul Qosasi Kritik Format Liga Indonesia 2023/24 - GenPI.co
Format baru kompetisi Liga Indonesia 2023/24 mendapat kritik besar dari bos Madura United, Achsanul Qosasi. (foto: ANTARA/Zaro Ezza Syachniar)

Setiap klub juga berkewajiban menurunkan pemain U-23 pada sebelas pertama di setiap pertandingan dengan waktu bermain minimal 45 menit.

“Memang ya kalo bicara soal format kompetisi, idealnya format kompetisi penuh saja. Jadi 18 tim bermain sampai selesai yang paling banyak poinnya itu yang juara karena seluruh kompetisi di dunia seperti itu,” kata Achsanul.

“Semua bertemu kandang dan tandang, siapapun paling tinggi nilainya juara,” tambahnya.

BACA JUGA:  Susahnya Pasang VAR di Liga Indonesia, Begini Kata PSSI

Menurut pria kelahiran 1966 itu, jika diadakan format Champions Series yang berisi empat tim teratas, sebaiknya tidak diadakan format home and away dan lebih baik diadakan di satu tempat seperti Jakarta.

“Tujuan adanya Champions Series ini lebih ke gebyar dan mungkin lebih ke siarannya tadi, glamornya kegiatan. Kalau begitu biarkan jalan, empat tim teratas atau delapan tim teratas, adu saja di Jakarta dalam bentuk turnamen. Jadi jangan home dan away, pusatkan saja di Jakarta, bertanding di Jakarta,” kata Achsanul.

BACA JUGA:  Terkait VAR untuk Liga Indonesia, PSSI Buka-bukaan

Di format baru ini, peringkat pertama klasemen akhir belum tentu bisa juara karena akan diadu lagi dalam sistem knock-out bersama tiga tim lainnya.

Format ini membuat semua klub dari peringkat satu hingga empat mempunyai peluang yang sama untuk juara.

BACA JUGA:  Jelang Liga Indonesia 2023/24, Persija Jakarta Datangkan Eks Vissel Kobe

“Urutan satu di kompetisi bisa jadi tidak juara. Padahal dia menang terus. Pada posisi terakhir, dia lemah misalnya karena kehilangan striker akibat cedera atau apa pun namanya. Ini bahaya,” kata Achsanul.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya