
Tapi nasibnya ditentukan oleh mereka yang tidak serius. Tragis sekali. Maka, kalau prinsip meritokrasi kita pegang, baiknya anggota dengan prestasi tertinggi punya suara terbanyak. Misalkan, klub anggota Liga 1 masing-masing punya 10 hak suara.
Anggota klub Liga 2 punya hak 5 suara. Klub-klub Liga 3 punya hak 2 suara. Provinsi tetap: masing-masing punya 1 suara. Tentu komposisi itu bisa didiskusikan. Dipilih yang paling rasional.
Tapi, rasanya, model demokrasi dalam PSSI tidak akan bisa memenangkan pikiran yang paling rasional sekalipun.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Penembakan di AS: Brandon Assamariyyun
Maka setidaknya ada dua hal yang tidak rasional di PSSI: sulitnya terbentuk dream team dalam kepengurusan dan sulitnya merasionalkan hak suara. Bertriliun uang dibelanjakan hanya untuk mendapat status gila. (Dahlan Iskan)
Video viral hari ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News