
Pada tribun selatan atau pada pintu 12 dan 13 diketahui menjadi tempat yang paling banyak jatuhnya korban dalam tragedi itu.
Sementara itu, perwakilan Green Nord Persebaya Surabaya Husein Gazali atau yang biasa dikenal dengan Cak Conk menambahkan, peristiwa tersebut bisa menjadi pembelajaran bersama agar ke depan suporter Indonesia bisa bersatu seperti saat mendukung Timnas.
"Artinya kami tetap mendukung masing-masing, kami ingin satu tribun dengan caranya kita masing-masing tanpa ada pertumpahan apapun yang mengorbankan nyawa manusia. Itu yang diartikan rivalitas sehat," tegas dia.
BACA JUGA: Komnas HAM Soroti Penggunaan Gas Air Mata dalam Tragedi Kanjuruhan, Tegas
Sebelumnya, kericuhan terjadi selepas pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, pada Sabtu (1/10/2022).
Kekalahan itu menyebabkan sejumlah suporter turun dan masuk ke dalam area lapangan.
BACA JUGA: Terkait Tragedi Kanjuruhan, Jokowi Minta Tolong ke FIFA
Kerusuhan tersebut semakin membesar dimana sejumlah flare dilemparkan termasuk benda-benda lainnya.
Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut dan pada akhirnya menggunakan gas air mata.
BACA JUGA: Jenguk Korban Tragedi Kanjuruhan, Jokowi Janjikan Santunan Rp50 Juta
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Malang korban meninggal dunia akibat tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur sebanyak 131 orang, sementara 440 orang mengalami luka ringan dan 29 orang luka berat.(Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News