
Tragedi Kanjuruhan termasuk duka terbesar di dunia. Jumlah korban di Kanjuruhan berada tepat di bawah tragedi saat Timnas Peru menjamu Argentina di Estadio Nacional 24 Mei 1964.
Dalam peristiwa itu, sebanyak 328 korban meninggal dunia dan menjadikannya sebagai tragedi terkelam sepanjang sejarah sepak bola.
Presiden Jokowi pun meminta Kapolri, Kemenpora, dan PSSI mengevaluasi tragedi Kanjuruhan dan menghentikan Liga 1 untuk sementara.
BACA JUGA: Sadis! Tragedi 328 Fans Sepak Bola Tewas di Peru Juga karena Gas Air Mata
"Saya perintahkan menpora, Kapolri, dan ketum PSSI evaluasi menyeluruh pelaksanaan pertandingan sepak bola dan prosedur keamanannya," kata Jokowi.
Sorotan tajam pun mengarah kepada PSSI. Sebab, sebelumnya sudah ada permintaan agar jam laga dimajukan supaya tidak digelar malam hari.
BACA JUGA: Polri Tegaskan Korban Meninggal Dunia Tragedi Kanjuruhan Malang Ada 125 Orang
Sekjen PSSI Yunus Nusi mengatakan laga tetap digelar malam hari karena sudah ada kesepakatan suporter Persebaya tidak datang.
"Itu yang menjadi rujukan panpel dan PT LIB berpikir positif tidak akan ada kerusuhan ketika tidak ada rivalitas suporter sehingga terjadi kesepahaman," ujar Yunus.
BACA JUGA: Mahfud MD Pastikan Perawatan Korban Tragedi Stadion Kanjuruhan Dibiayai Pemerintah
PSSI pun akan menjatuhkan sanksi kepada Arema FC, yakni tidak bisa bermain di kandang selama Liga 1 2022.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News