
Abimanyu menjelaskan bahwa deep fake murni sekadar perkembangan teknologi di mana peniruan sekarang lebih menggunakan AI (Artificial Intelligence).
"Kemajuan AI atau kecerdasan buatan dalam manipulasi wajah kini bisa juga melakukan manipulasi mulut, sehingga gerakannya hampir mirip dengan vokal yang sebenarnya," tuturnya.(*)
Video heboh hari ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News