.webp)
GenPI.co - Abdullah Hehamahua melakukan serangan balik ke Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin. Analogi Jokowi Bak Firaun jadi merembet panjang ke mana-mana.
Setelah Hehamahua mem-posting analogi Musa dan Firaun, drama soal pertemuan tim TP3 6 laskar Front Pembela Islam (FPI) dengan Presiden Jokowi jadi terlihat panjang.
Istana yang menjadi tempat lokasi pertemuan seperti menjadi pusat kekesalan orang-orang di sekeliling Presiden Jokowi.
Terakhir, Hehamahua di-kick balik Ngabalin dengan menyebutnya sebagai teroris. Lantas bagaimana dengan sikap Hehamahua?
Hehamahua ternyata malah bersyukur. Cap teroris dari Ali Mochtar Ngabalin, baginya tidak berdampak apa-apa.
Hehamahua malah balik menilai Ngabalin lebih teroris ketimbang dirinya. Lantas apa maksud pernyataannya itu?
"Saya teroris? Itu istilah yang diberikan penjajah Belanda ke para pejuang Indonesia mulai Teuku Umar di Aceh sampai Pattimura di Maluku," kata Hehamahua.
Artinya, bila makna teroris adalah orang-orang yang menentang penjajahan, Hehamahua justru malah bersyukur mendapat label itu.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News