
Bahkan, Ali Ngabalin membeberkan, terdapat perbedaan dalam pengendalian warga saat mudik dan tempat wisata.
"Mudik sama sekali tidak bisa dikontrol, kalau wisata pasti akan dipakai dengan protokol kesehatan ketat," ungkapnya.
Menurut Ali Ngabalin, saat ini pemerintah juga membolehkan salat di masjid karena protokol yang dapat dijalankan dan diawasi.
Ali Ngabalin mengatakan, hal tersebut membuktikan jika pemerintah memberikan perhatian penuh karena masalah pandemi belum selesai.
"Orang yang salatnya itu, luruskan dan rapatkan shafnya itukan Hadits Nabi. Tapi itu saja karena protokol kesehatan bisa jarak satu meter-satu meter, setengah jaraknya. Artinya apa? Pemerintah tetap memberikan perhatian penuh ini karena kita belum selesai dengan masalah pandemi," ungkapnya.
Ali Ngabalin pun menjelaskan, jadi persoalan yang dihadapi adalah jangan lagi ada klaster baru.
"Boleh jadi ada orang yang sehat lahir batin di Jakarta berlibur pulang ke kampung kemudian dia membawa virus, membawa penyakit, tinggalin untuk orang-orang di kampung. Apa yang keliru dari kebijakan pemerintah begini?" jelasnya.
Menurut Ali Ngabalin, sampai saat ini pemerintah tidak main-main dengan kebijakan yang diberlakukan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News