
Menurut Zaki, psikologi politik masyarakat Indonesia memang sangat mudah bersimpati dengan pihak yang terzalimi.
Apalagi jika yang terzalimi karena tindakan penguasa yang sewenang-wenang.
"Jadi imbas KLB, bukannya menguntungkan, justru menciptakan kerusakan politik bagi KSP Moeldoko. Namanya makin rusak," jelasnya.
BACA JUGA: Kader Demokrat Kubu AHY Jangan Sakit Hati, Ruhut Memang Begitu
Zaki menambahkan, Moeldoko tidak hanya dimusuhi konstituen Partai Demokrat, tapi juga dinilai sebagai musuh demokrasi.
"Sebaliknya, AHY dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sukses menuai simpati publik," jelasnya. (*)
Heboh..! Coba simak video ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News