
GenPI.co - Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat menjadi buah simalakama buat Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pasalnya, nama Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko terlibat kudeta Demokrat.
"Jokowi tengah dihadapkan dengan simalakama," ujar Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule di Jakarta, Rabu (11/3).
BACA JUGA: Terungkap, Sosok Ini Bikin Demokrat Terpecah
Sementara di satu sisi, lanjut Iwan Sumule, publik sudah cerdas dan mampu menilai bahwa KLB itu abal-abal.
Apalagi, Menko Polhukam Mahfud MD juga sudah menyatakan bahwa AD/ART yang terakhir diserahkan untuk Demokrat adalah tahun 2020.
Artinya, masih kata Iwan Sumule, untuk menggelar KLB dibutuhkan permintaan dari sekurang-kurangnya dua pertiga jumlah DPD, setengah jumlah DPC, dan disetujui Ketua Majelis Tinggi Partai. Hal itu sebagaimana termaktub dalam AD/ART 2020 Partai Demokrat.
“Jadi KLB Sumut telah membuat posisi pemerintahan Jokowi makin sulit. Maju kena, mundur kena,” katanya.
Menurut Dia, Jokowi kini dihadapkan dengan dua pilihan. Pertama mengesahkan kepemimpinan Moeldoko melalui Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News