.webp)
GenPI.co - Pengamat politik Ujang Komarudin memberikan kritikan pedas terkait penunjukan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj sebagai Komisaris Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero).
Menurutnya, langkah tersebut dilakukan Presiden Joko Widodo dengan maksud terselubung.
BACA JUGA: Skenario Maut Moeldoko Terbongkar, Pakar Top: Kekuatan Modal!
"Pemerintah memberikan mohon maaf dalam tanda petik jatah komisaris. Gitu, kan?" kata Ujang dalam pernyataannya kepada GenPI.co, Jumat (5/3/2021).
Menurut Ujang, politik balas budi ini sudah menjadi budaya di perpolitikan Tanah Air.
Dia menilai, budaya tersebut ada dari periode pemerintahan ke pemerintahan lainnya.
"Ini terkait dengan profesionalisme, kemampuan, dan lain sebagainya. Ini sebenarnya yang menjadi pertanyaan publik," jelasnya.
Lebih lanjut, Dosen Universitas Al-Azhar tersebut mempertanyakan penunjukan Said Aqil tersebut.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News