
Istana ikut terseret ke dalam pusaran konflik tersebut yang bermula dari surat AHY dilayangkan ke presiden Joko Widodo (Jokowi).
Selain itu, lanjut Boni, nama Kepala Staf Kantor Presiden (KSP) Moeldoko juga ikut disebut sebagai calon Ketua Umum alternatif.
“Padahal ini murni masalah internal partai,” ucap lulusan lulusan Walden University itu.
Ia lebih lanjut menyarankan partai politik, termasuk Demokrat, belajar tentang resolusi konflik.
"Supaya demokrasi kita berjalan sehat dan rakyat memeroleh haknya sebagai warga negara untuk diwakili oleh partai yang benar," pungkas Boni Hargens. (*)
BACA JUGA: Peringatan Mengerikan Projo: SBY Jangan Bangunkan Macan Tidur
Video heboh hari ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News