
Selain itu, Rocky juga menyinggung soal Istana yang kerap membuat keputusan di tengah malam.
Dia juga mengatakan bahwa membayar buzzer pun sia-sia jika Istana tidak mengerti psikologi publik.
"Publik sudah tidak percaya karena keputusan diputuskan tengah malam. Percuma Istana menyewa buzzer, kalau dia nggak paham psikologi publik. Harusnya Istana sewa orang menyusup ke publik untuk mendengar," jelas Rocky Gerung.
Rocky pun mengaku akan lebih berhati-hati saat memberikan kritik. Sebab, kritik tersebut akan direspons oleh orang yang hanya bisa menggunakan kekuasaan.
"Mulai sekarang saya hati-hati, karena saya tahu yang saya hadapi adalah orang yang nggak mampu berbicara. Sehingga dia berbicara dengan kekuasaan. Nah, itu yang berbahaya," tandas Rocky Gerung.(*)
Menag Yaqut Juara Soal Ucapan Peringatan Hari Keagamaan
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News