
"Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang mengundang pers untuk memaparkan kronologi kudeta adalah sebuah bentuk perlawanan," jelasnya.
Upaya yang dilakukan AHY dinilai sebagai bentuk keberaniannya untuk melawan isu kudeta yang diduga melibatkan salah satu pembantu presiden di Istana.
"Tidak ada yang ditutupi, bahkan sejumlah pengamat politik menganggap perlu dilakukan klarifikasi kepada presiden. Hal itu disebut langsung oleh Burhanuddin Muhtadi," paparnya.
Hinca menegaskan, bahwa apa yang dilakukan oleh Partai Demokrat sama seperti yang dilakukan oleh salah satu pahlawan nasional asal Tasikmalaya, KH Zainal Mustafa.
"Akhirnya kudeta itu terungkap dan mati langkah. Sang inisiator kudeta tak mampu lagi bergerak, karena para kader Demokrat setia. Apalagi, ‘sang ayah’ sudah menegur anaknya. Perlawanan sudah dilakukan, dan Demokrat menang," kata Hinca Pandjaitan.(*)
Jangan sampai ketinggalan! Kamu sudah lihat video ini ?
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News