
Dalam kanal YouTube-nya, Refly Harun juga meyakini tentang adanya upaya untuk pengambilalihan paksa Partai Demokrat. Sebab, beberapa partai politik di lingkaran Istana sudah terisi.
Sedangkan, Moeldoko tidak berasal dari partai manapun. Oleh karena itu, dia belum cukup kuat untuk masuk ke dalam bursa pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
"Jadi tidak heran kalau seandainya ada keinginan untuk misalnya melakukan mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat. Kalau Moeldoko menjadi ketua umum Partai Demokrat, maka lingkar Istana akan menjadi sesak dengan calon-calon," jelas Refly Harun.
"Kepemimpinan Partai Demokrat otomatis akan mendongkrak elektabilitas Moeldoko sebagai calon presiden dan mematikan AHY," tambahnya.
Tidak hanya itu, Refly Harun juga menduga Jokowi memiliki kepentingan dalam isu kudeta Partai Demokrat. Hal ini berkaitan dengan keluarganya, Bobby Nasution dan Gibran Rakabuming Raka.
"Bisa jadi kalau tampuk kepemimpinan di bawah Moeldoko, jangan-jangan bisa jadi pasca 2024 justru Jokowi nemplok juga di Partai Demokrat misalnya sebagai ketua dewan pembina dan akhirnya akan membawa gerbong Bobby Nasution, Gibran kepada partai yang baru ini yang barangkali lebih welcoming, lebih mau menerima sosok seperti Presiden Jokowi dengan trah keluarganya," paparnya.(*)
Tonton Video viral berikut:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News