
“Buzzer (tandingan) di medsos dapat menjadi kekuatan yang menonjol, sehingga perlu adanya kader bangsa yang hadir membawa suara-suara moderat di medsos,” katanya.
Meskipun demikian, pihaknya juga menegaskan untuk tidak melupakan jamaah offline untuk terus melawan arus radikalisme.
BACA JUGA: Kapolri Silaturahmi ke PBNU dan PP Muhammadiyan, Kompolnas: Top
“Basis komunitas jamaah ini diselamatkan dengan fasilitator, seperti ustaz, guru, hingga pendeta. Mereka menyebarkan secara luas moderasi agama dan moderasi berbangsa yang irfani,” pungkasnya.(*)
Simak video pilihan redaksi berikut ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News