
"Tapi Presiden Jokowi tidak tergerak untuk menganggap ini serius karena psikologi Istana tadi yang memang tidak menyukai kelompok itu tadi," jelas Refly.
"Bahkan psikologi itu pula yang menggerakan beberapa pihak untuk mengucapkan selamat kepada Polda Metro Jaya melalui karangan bunga," tambahnya.
Menurutnya, ada juga yang mengunggah di media sosial seolah-olah kematian enam laskar FPI tersebut merupakan berita gembira.
Seperti menyambut kematian seorang pengacau keamanan residivis, orang yang berbahaya dan tidak patut hidup.
"Ini yang menurut saya berbahaya karena menumpulkan rasa kemanusiaan kita. Terlepas bahwa kelompok FPI ini barangkali bukan kelompok yang disukai pemerintah dan selalu berseberangan dengan Istana terutama Presiden Jokowi." tegas Refly.
"Akan tetapi kita harus tetap menjalankan amanat konstitusi kita untuk melindungi segenap bangsa," imbuhnya.(*)
Video heboh hari ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News