
GenPI.co - Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman mengatakan bahwa FPI memainkan peran politik nasional dan memiliki misi politik. Maka dari itu, FPI bukan sekadar organisasi masyarakat biasa.
Dalam video wawancara di kanal YouTube Akbar Faizal seperti yang dikutip GenPI.co, Senin (30/11). Munarman menggarisbawahi bahwa FPI terjun ke dunia politik yang non-kekuasaan.
BACA JUGA: Permainan Politik Istana Top, Habib Rizieq Jadi Kelabakan
Politik non-kekuasaan, menurut Munarman, tidak digunakan untuk meraih simpati dan mendapatkan kursi di pemerintahan.
Maksud politik non-kekuasaan yang disebutkan olehnya adalah FPI terlibat dalam politik di luar pemerintahan.
Munarman mencontohkan keterlibatan FPI dalam politik non-kekuasaan di Pemilihan Presiden 2019. Saat itu, FPI menawarkan beberapa program ke pasangan calon Prabowo dan Sandiaga Uno.
BACA JUGA: Habib Rizieq Diobok-obok Polisi, Kelemahannya...
"Itu bukan untuk meraih simpati dan mendapatkan kursi, tapi kami menawarkan program ke salah satu pasangan, seperti pada Pilkada DKI Jakarta 2017 dan konteks politik 2019," jelasnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News