
GenPI.co - Politisi PDIP Budiman Sudjatmiko berharap Presiden Jokowi mengambil kebijakan yang mendua dan tidak membeda-bedakan terkait pilkada serentak.
"Jangan mendua artinya begini, ketika pilkada jalan, pilkades nggak boleh, padahal sama-sama nih sama-sama punya hak politik, memang kalau pilkada ada partainya. Jadi pilkades nggak boleh, pilkadanya boleh," kata Budiman dalam Talkshow RMOL, Selasa (22/9).
BACA JUGA: Spanduk Erick Out Bertebaran di Kantor BUMN Banten
Ketua Umum Inovator 4.0 Indonesia itu yakin Presiden Jokowi mempertimbangkan masukan-masukan yang disampaikan oleh tokoh dan ormas, seperti Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU) agar pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 ditunda.
"Saya pikir gini Pak Jokowi kan kemarin mempertimbangkan masukan masukan dari Muhammadiyah NU dan tokoh-tokoh masyarakat. Saya pikir Pak Jokowi menimbang," ujar Budiman.
Namun demikian, kata Budiman, dia menegaskan agar pemerintah memberikan sinyal yang fiks dan tidak mendua.
"Hanya saja memang di sini pemerintah harus memberikan sinyal yang fiks, jangan mendua," jelasnya.
Menurut Budiman, virus Covid-19 tidak akan memilih siapa yang kena, baik pemilih yang akan datang ke lokasi TPS pilkades maupun pilkada.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News