
GenPI.co - Pengamat politik Universitas Nasional (Unas) Andi Yusran menilai reshuffle kabinet sudah selayaknya dilakukan Presiden Joko Widodo mengingat kinerja beberapa kementerian yang stagnan dalam merespons pandemi Covid-19.
"Dalam melakukan reshuffle kabinet, Presiden Jokowi sebelumnya wajib membuat parameter keberhasilan dan evaluasi kinerja kementerian khususnya target dalam RPJMN dan respons terhadap pandemi Covid-19," ujar Andi di Jakarta, Kamis (10/9).
BACA JUGA: Arteria Dahlan: Tak Benar Saya Cucu Seorang Tokoh PKI
Menurut Andi, jika reshuffle dilakukan dengan alat ukur dan hasil evaluasi yang objektif, maka itu akan sejalan dengan program reformasi birokrasi di tingkat pemerintah pusat.
Namun, jika reshuflle dilakukan sebaliknya yakni tanpa pertimbangan objektif, maka itu hanya akan menyuburkan praktik koncoisme dan kroni-isme dalam birokrasi pemerintah pusat.
Dia juga melihat banyak menteri yang sepertinya tidak tahu apa yang harus dikerjakan serta beberapa menteri hanya asyik memproduksi isu semata.
Beberapa menteri yang harus diganti, kata Andi, seperti Menteri Keuanga, Mendikbud, Menkop UKM, Menkes, Menteri BUMN, Menteri Agama.
BACA JUGA: Sering Salah Ukuran, Perhatikan 4 Tips Sebelum Membeli Jeans
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News