
"Bagaimana mau mimpin DKI Jakarta yang masyarakatnya multikultural?" ujar Saiful.
Oleh karena itu, Saiful menyarankan Risma membenahi gaya kepemimpinan.
Menurut Saiful, wali kota perempuan pertama di Surabaya itu harus mengedepankan rasionalitas daripada perasaan.
"Kok tiba-tiba nyungkem-nyungkem karena angka positif covid-19 masih tinggi, padahal PSBB sebelumnya minta dihentikan. Ini kontradiktif. Tidak menunjukkan kelas seorang pemimpin," kata Saiful.
Sebagaimana diketahui, Risma menangis dan bersujud di hadapan tenaga medis.
Momen itu terjadi saat pertemuan antara Pemkot Surabaya dengan
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Jawa Timur, Senin (29/6).
Selain bersujud dan menangis, Risma juga mengeluarkan kalimat yang menyedihkan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News