
GenPI.co - Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (SIGMA) Said Salahuddin menilai persaingan pemilu 2024 bakal berat, jika ambang batas parlemen naik menjadi tujuh persen.
“Partai non-parlemen ini harus mulai berkreasi. Kalau diam saja ya bisa bye-bye,” ujar Said dikutip dari rmco.id, Jumat (5/6).
BACA JUGA: Alhamdulillah, Jusuf Kalla Merasa Lega
Untuk itu, parpol yang tak lolos ke senayan atau gurem yang menjadi peserta Pemilu 2019 seperti Hanura, Perindo, PSI, PBB, PKPI, Garuda dan Berkarya harus terus bekerja keras dan bekerja nyata untuk rakyat.
Kendati wacana kenaikan ambang batas parlemen belum diputuskan, kata Said, hal itu menjadi isu yang harus segera disikapi.
Seandainya PT 7 persen, menurut Said, menjadi kewajiban parpol nonparlemen memiliki kreasi politik baru. Misalnya, memunculkan jagoan baru ke publik dibarengi dengan kerja nyata di masyarakat.
"Sayangnya, saat ini parpol-parpol itu terkesan tenggelam," kata Said.
Said menilai elite partai nonparlemen hanya itu-itu saja yang nongol dan berkomentar di media. Belum lagi, ada parpol yang masih berkutat di konflik internal. Jika itu terlalu lama dibiarkan, maka sulit bagi parpol non-parlemen untuk menaruh wakilnya di Senayan.
Kendati demikian, kata Said, bukan berarti parpol nonparlemen tanpa peluang di Pemilu 2024. Hasil Pemilu 2019 bisa menjadi ukuran.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News