
Terutama, dendam dua Brimob yang telah ditangkap kepolisian atas kasus penyiraman air keras ke Novel.
"Untuk sementara ini hasil yang disampaikan ke Kompolnas, tidak ada nama jenderal dan yang melakukan itu adalah oknum yang dendam terhadap Novel, dan mereka sendiri melakukan ini secara pribadi," beber Yotje.
BACA JUGA: Menhan Prabowo Ahli Strategi, Sikapnya Hadapi China Sudah Tepat
Yotje pun menghargai pendapat beberapa pihak atas kasus penyiraman air keras. Salah satunya pendapat Komnas HAM.
Dalam beberapa kesempatan, Komnas HAM menyebut dua anggota Brimob yang ditangkap atas kasus penyiraman adalah tumbal.
Yotje membeberkan, Kompolnas siap menerima data Komnas HAM terkait kasus penyiraman air keras.
Data itu bisa menjadi bahan menindaklanjuti kasus penyiraman air keras.
"Kalau kami dengan pernyataan itu, jika mereka punya fakta dan data, ya, silakan saja. Kompolnas siap mengakomodir. Kalau kami lari ke sana belum, ya. Kami tidak boleh opini kami bicara data dan fakta lapangan," ungkap dia.(*)
Artikel ini sudah tayang di JPNN.com dengan judul: Kompolnas Klaim Tidak Ada Jenderal Terlibat Kasus Penyerangan Novel
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News