Soal Teror Media dan Provokasi, ISESS: Keduanya Harus Diungkap

Soal Teror Media dan Provokasi, ISESS: Keduanya Harus Diungkap - GenPI.co
ISESS merespons soal teror terhadap media massa dan provokasi di media sosial berupa ancaman pembunuhan Presiden RI. (Foto: ANTARA/Putu Indah Savitri/am)

GenPI.co - Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) merespons soal teror terhadap media massa dan provokasi di media sosial berupa ancaman pembunuhan Presiden RI.

Co-Founder ISESS dan analis pertahanan dan keamanan Khairul Fahmi mengatakan dua peristiwa yang terjadi dalam waktu dekat itu sudah mengganggu nalar sehat.

“Keduanya bukan hanya kemarahan sesaat. Tapi bentuk nyata ekstremisme politik,” katanya dikutip dari Antara, Sabtu (29/3).

BACA JUGA:  Soal Teror Paket ke Kantor Tempo, Ketua DPR RI: Aparat Supaya Tindaklanjuti

Dia menilai Indonesia tidak sedang menghadapi kritik tajam atau oposisi biasa. Namun juga aktor-aktor ekstrem di luar sistem demokrasi yang beroperasi memanfaatkan ruang digital.

Menurut dia, pelaku teror dan provokasi itu tidak berpartisipasi dalam sistem politik formal. Namun tumbuh subur di instabilitas, kebencian, serta polarisasi.

BACA JUGA:  Teror Paket ke Kantor Tempo, Komnas HAM: LPSK Harus Beri Perlindungan

Teror yang dimaksudkan yakni pengiriman paket kepala babi ke kantor Tempo itu, menurut dia adalah pengancaman pilar kebebasan berekspresi.

Sementara itu untuk provokasi, Khairul menyebut berupa ancaman terbuka di media sosial terhadap Presiden Prabowo Subianto.

BACA JUGA:  Ancaman Pembunuhan Presiden Prabowo, Direktur IPR: Potensi Ganggu Stabilitas Politik

Khairul mengungkapkan kelompok ekstrem mungkin tidak ingin menggantikan pemerintahan. Namun mereka jelas ingin merusaknya dari dalam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya