
GenPI.co - Guru Besar Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta Sri Yunanto mengimbau masyarakat tetap menjaga keragaman dan toleransi selama Pilkada Serentak 2024.
Menurut Sri Yunanto, sistem demokrasi di Indonesia menuntut toleransi terhadap perbedaan pilihan.
Sri Yunanto menyebut pilkada bukan sekadar ajang memilih pemimpin, melainkan wujud penghormatan terhadap kebinekaan.
BACA JUGA: Partai Gerindra Sebut Pilkada Jakarta Akan Berlangsung 2 Putaran
“Siapa pun yang terpilih nanti adalah pemimpin untuk semua, bukan hanya bagi pemilihnya,” kata Sri Yunanto, Kamis (28/11).
Sri Yunanto berharap masyarakat tidak menyebarkan ujaran kebencian ataupun mengeksploitasi perbedaan untuk kepentingan pribadi.
BACA JUGA: Deklarasi Menang Sekali Putaran Pilkada Jakarta, Pramono Anung: Perolehan 50,07 Persen
“Perbedaan itu wajar karena termasuk bagian demokrasi dan kebinekaan kita," ujar Sri Yunanto.
Sri Yunanto menjelaskan semangat toleransi dan kebersamaan tetap harus dijaga sebelum, saat, dan setelah pilkada.
BACA JUGA: Berharap Suara Dharma Jika Pilkada Jakarta 2 Putaran, Ridwan Kamil: Kami Komunikasikan
“Dalam demokrasi, setiap suara dihormati. Setiap perbedaan seharusnya menjadi jembatan untuk memperkuat persatuan,” ujar Sri Yunanto.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News