GenPI.co 
GenPI.co - Koordinator Kelompok Humas PPATK Natsir Kongah menyebut pemain judi online di Indonesia didominasi pelajar, mahasiswa, dan ibu rumah tangga.
Natsir mengatakan pihaknya pun telah memblokir 5 ribu rekening yang terlibat transaksi judi online, terhitung hingga saat ini.
“Ini cukup mengkhawatirkan. Misal pendapatan keluarga 200 ribu per hari, yang 100 ribu untuk judi online kan sudah signifikan mengurangi gizi keluarga,” katanya dikutip dari Antara, Sabtu (15/6).
BACA JUGA: Pemerintah Usul Korban Judi Online Dapat Bansos, MUI Beri Pesan Tegas
Dia mengungkapkan akumulasi angka perputaran judi online mengalami peningkatan secara signifikan.
Pada 2021 silam, untuk transaksi judi online berada di angka 57 triliun. Kemudian pada 2022 menjadi 81 triliun, dan 2024 menjadi Rp 327 triliun.
BACA JUGA: Polisi Tangkap Karyawan Bank Gelapkan Dana Rp 1,5 Miliar untuk Judi Online
Natsir menyampaikan untuk kaporan transaksi mencurigakan terhitung sejak 2022 sampai 2024 ini mengalami peningkatan drastis.
Pada 2022 tercatat ada sekitar 11.222 laporan transaksi keuangan mencurikan. Kemudian meningkat menjadi 24.850 pada 2023.
BACA JUGA: Panglima TNI Ancam Pecat Anggota yang Terlibat Judi Online
“Selanjutnya pada 2024 sampai Mei sudah tercatat ada 14/575 laporan transaksi keuangan mencurigakan,” tuturnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
