
GenPI.co - Hanya orang media yang ingin Pilpres dua putaran: berita politik yang panas punya banyak peminat.
Iklan politik juga terus diperlukan. Jumlah pelanggan meningkat, jumlah pemasukan membesar.
Itu dulu. Ketika media sosial belum segila sekarang. Apakah orang media tetap seperti itu sekarang? Rasanya tidak lagi.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Pemilu Pakistan: Lorong Gelap
Berita politik di media konvensional tidak sepanas di medsos. Iklan politik juga sangat minim. Harganya pun banting-bantingan.
Media sendiri lebih hati-hati dengan iklan politik. Harus dibayar lunas sebelum iklan dimuat. Media pernah kena tipu besar-besaran. Banyak iklan politik tidak dibayar.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Tahun Naga: Little Dragon
Pemilu pun berlalu. Untuk apa lagi bayar –terutama pemasang iklan yang ternyata tidak terpilih.
Pedagang, Anda sudah tahu: menginginkan satu putaran –terserah capres mana yang menang. Mereka percaya siapa pun yang terpilih tidak memengaruhi bisnis mereka.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Pemilu Pakistan: Pemukul Bola
Mereka membayangkan: kalau Pilpres dua putaran kapan mulai bekerja/berdagang. Dua putaran hanya membuat ketidakpastian kian panjang.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News