
GenPI.co - Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan menilai penegakan hukum di Indonesia masih tumpul ke atas dan tajam ke bawah.
Anies mengisyaratkan hukum di Indonesia melalui bahasa tubuh berupa jari tangan membengkok yang ditunjukkan saat debat perdana di Gedung KPU Jakarta, Selasa (12/12) malam.
Menurut dia, seorang presiden harus mampu mewujudkan keadilan hukum untuk seluruh rakyat Indonesia.
BACA JUGA: Anies Janji Tegakkan Hukum untuk Semua Kalangan
"Hukum adalah alat untuk mencapai tujuan bernegara, bukan tujuan pribadi penguasa. Ketika prinsip ini tidak dipahami, tidak dijadikan rujukan utama, dan tidak dipegang erat oleh pemimpin tertinggi, maka produk hukum yang dihasilkan dan praktik hukum yang berjalan akan menjadi tidak adil, tidak bermanfaat, dan tidak memberikan kepastian," tegas Anies dalam debat capres ini.
Anies menilai penegakan hukum kerap dipakai sebagai alat oleh penguasa untuk mencapai kepentingan pribadi atau kelompok.
BACA JUGA: Jubir: Pemilih Bimbang Itu Potensi Memilih Anies Baswedan dan Cak Imin
"Ini adalah hukum di Indonesia (membengkokkan jari tangan kanan) yang dengan mudah dibengkokkan untuk kepentingan penguasa. Menghasilkan deretan produk hukum yang bermasalah, dengan proses yang bermasalah pula," papar Anies.
Anies menganggap permasalahan penegakan hukum dan hak asasi manusia (HAM) masih banyak dan kerap menyengsarakan masyarakat.
BACA JUGA: Ahmad Sahroni: Perubahan di Wilayah Indonesia Timur Jika Anies Baswedan Menang
Maka dari itu, kondisi di Indonesia ini harus diubah.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News