
Waktu jadi anggota DPR, Akbar terkenal vokal. Ia yang jadi pelopor pembentukan Panitia Khusus (Pansus) Bank Century. Yakni soal bailout Rp 6,7 triliun kepada bank itu.
Terkait dengan krisis moneter tahun 2008 di zaman pemerintahan Pak SBY. Waktu itu Akbar menjadi anggota DPR dari Partai Hanura. Dapilnya Sulawesi Selatan: Parepare dan sekitarnya.
Namanya menjadi sangat populer. Dipastikan ia akan dengan mudah terpilih kembali. Maka NasDem mengincarnya. Jadilah Akbar anggota DPR dari Partai NasDem.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Ponpes Al Zaytun: Zaytun Sinagog
Sebagai mantan wartawan (ia selalu menyebut hasil didikan seseorang yang tidak perlu saya tulis di sini), Akbar tidak bisa mengkhianati nurani. Ia tahu fungsi seorang wakil rakyat.
Lihatlah podcast dengan Sitorus dan Irma itu: dimulai oleh Akbar dengan membacakan petisinya. Yakni lima cuitan kritis yang ia unggah di Twitter.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Wang Semah
Yang pertama berisi gugatannya kepada para anggota DPR.
"Mengapa tidak satu pun dari 575 anggota DPR yang bersuara soal kasus BTS? Anda ini sebenarnya mewakili siapa? Bagaimana bisa Anda berkeinginan untuk dipilih lagi?" katanya.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Ikatan Dokter Indonesia: Gak Patheken
Akbar lantas seperti geram: wahai anggota DPR, marahlah kalian, seperti kalian marah ketika ada hal-hal yang receh terjadi. Ini soal Rp 8 triliun, kenapa hanya satu partai yang bersuara? Yakni partai kecil PSI yang sering kalian hina?
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News