
Memang NU sangat mengharapkan Wapres dari NU lagi. Tapi Erick Thohir kini sudah dianggap NU. Anshor. Ia Banser. Bersertifikat pula. Pula, ia ketua panitia satu abad NU yang menggelegar.
Kalau Ganjar dan Erick berpasangan, dengan dukungan penuh Jokowi dan Megawati, maka kansnya begitu besar. Apalagi sudah mulai muncul kampanye: terpilihnya Ganjar nanti sudah sama dengan Jokowi tiga periode.
Maka tema pilpres ke depan benar-benar dua arah yang berbeda: lanjutkan (Ganjar) dan perubahan (Anies Baswedan). Itu pun kalau Anies benar-benar bisa maju jadi capres.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Ganjar Pranowo: Lebaran Ganjar
Di mana posisi Prabowo? Prabowo menjadi sangat ditentukan oleh PKB. Begitu PKB meninggalkan koalisi dengan Gerindra, Prabowo tidak dapat kendaraan.
Partainya NU itu akan sangat realistis. Begitu melihat posisi Ganjar pasti terpilih PKB akan sekalian bergabung ke Ganjar. Kalau sampai itu terjadi maka NU bisa bulat ke Ganjar: struktural ikut Jokowi, kultural juga ikut Jokowi.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Safari Djauhari
Nasdem pun bisa berubah pikiran. Kalau sampai Nasdem seperti itu maka PKS dan Demokrat senasib dengan Gerindra. Sama-sama tidak dapat memiliki satu kendaraan pencapresan.
Tapi Anda sudah tahu: politik itu sangat dinamis. Bisa saja tiba-tiba Gerindra bersatu dengan PKS dan Demokrat. Khusus untuk membangun satu kendaraan capres.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Safari Nanjing
Lewat kendaraan baru itu Prabowo-Anies bisa maju. Atau Anies-Prabowo. Kalau sampai itu terjadi berarti sama lagi dengan Pilpres 2019. Orang kini begitu kasihan pada Prabowo.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News